Senin, 11 November 2013

Mengenal Lebih jauh Program Anates, Anbuso, dan Anajohn

Nama : Gian Tri Widodo/12416244007

Mengenal Lebih Jauh Program Anates, AnaJohn, dan AnBuso
Pendidik atau guru merupakan salah satu aspek penting bagi kelangsungan dunia  pendidikan.  Peran dan fungsi  guru sangatlah dibutuhkan guna menciptakan murid yang inofatif, kreatif, cerdas, dan berkarakter. Peran dan fungsi guru tidak lepas dari cara dia untuk membuat tes ujian. Nilai Ujian umum yang buruk di peroleh para siswanya, bukan berarti ini adalah kebodohan siswanya akan tetapi ini juga menyangkut metode pendidik dalam penyampaian materi yang kurang efektif. Selain itu, salah satu penyebab rendahnya nilai tersebut, dimungkinkan karena rendahnya kemampuan guru dalam melakukan evaluasi dan menyusun alat tes/alat evaluasinya.
Adapun fungsi tes (Suharsimi, 1986:138) meliputi tiga hal, yaitu fungsi untuk kelas, fungsi untuk bimbingan, dan fungsi untuk administrasi. Oleh karena itu pembuatan dan menganalisis butir soal harus merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang tidak dapat ditinggalkan. Sangat penting bagi pendidik untuk menentukan mana soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya. Salah satu tujuan dilakukannya analisis adalah untuk meningkatkan kualitas soal.
Seiring dengan perkembangan Zaman, banyak sekali teknologi moderen yang tumbuh di tengah kehidupan masyarakat, termasuk program ataupun software yang dapat membantu dalam melakukan evaluasi, antara lain:
a.       Menggunakan Progam Anates
Program Anates merupakan software untuk analisis butir soal dengan menggunakan bahasa Indonesia yang dikembangkan oleh Drs. Karnoto, M.Pd. dan Yudi Wibisono, ST. Nomor register Hak Cipta di dirjen HAKI: C00200400291-338 (http//anton-pamungkas.blogspot.com). Program Anates, mepunyai berbagai keunggulan diantaranya yakni, Program tersebut dapat digunakan untuk analisis butir soal bentuk uraian, di samping untuk analisis soal bentuk pilihan ganda. Kemudian program ini juga menggunakan bahasa indonesia yang ini jelas memudahkan pengguna program Anates. Hasil analisis tentang skor yang diperoleh setiap tesnya juga dapat ditransfer ke Ms.Excel untuk dihitung nilainya maka dari itu kita dapat menggunakan rumus-rumus Ms. Excel untuk menghasilkan hasil yang lebih maksimal. Program Anates juga dapat mengetahui kualitas soal yang dibuat pendidik dan hasilnya bisa langsung di cetak.
Disamping keunggulan program anates yang beragam, Program ini juga memiliki kelemahan diantaranya yakni, Program ini dapat membuat soal uraian yang ini tentunya dapat merugikan siswa yang menjawab benar akan tetapi tidak sesuai dengan jawaban yang ada pada Anates itu sendiri (tidak ada kompensasi). Kemudian kelemahan dalam program ini yaitu bilamana seorang pendidik salah memasukan data jawaban siswanya maka akan merugikan siswa tersebut dan secara langsung akan menurunkan nilainya pada hasil akhir.
b.      Menggunakan program Anajohn
Selain program-program analisis dan evaluasi soal lain, Program Anajhon juga menampilkan berbagai fitur yang membantu bagi seorang pendidik untuk menciptakan soal yang bermutu. Keunggulan dari pada program Anajohn diantaranya, aplikasi ini dapat membantu seorang pendidik guna mengetahui secara langsung para muridnya yang perlu melakukan perbaikan/remidi. Program anajohon juga dapat mengetahui soal yang berkualitas dan yang  tidak berkualitas. Selain itu program Anajhon juga dapat memberikan analisis tentang soal uraian dan dapat menampilkanya dalam bentuk diagram.
Kemudian dilihat dari sudut pandang yang lain, program Anajohn juga mempunyai sisi kelemahan, yang diantaranya yakni: pertama, program Anajhon tidak dapat menganalisis lebih dari 50 soal uraian ataupun pilihan ganda. Kelemahan yang kedua yakni bilamana seorang pendidik salah memasukan kunci jawaban soal maka akan secara langsung merugikan siswanya. Ketiga program Anajohn juga memiliki kelemahan dalam hal untuk mencetak data, bilamana akan melakukan print/mencetak hasil data  harus menseting jenis printer yang digunakan, setingan printer Epson dan printer Canon tentu berbeda yang ini tentu akan sedikit menyulitkan pengguna dan pengoprasian software ini bisa dibilang cukup rumit.
c.       Menggunakan program AnBuso
Kurangnya seorang pendidik dalam mencermati pembuatan soala bisa jadi menjadi faktor utama penyebab kegagalan seorang pendidik dalam berbagai metode pembelajaran. Oleh karena itu banyak sekali program-program yang membantu seorang pendidik guna memperoleh hasil yang optimal, software AnBuso adalah salah satu program evaluasi soal yang diciptakan oleh Ali Muhson, untuk memudahkan pendidik dalam pembuatan soal yang lebih bermutu. Keunggulan program ini diantaranya, program ini menggunakan bahasa Indonesia yang memudahkan bagi penggunanya. Melalui software AnBuso dapat diketahui baik tidaknya soal yang dibuat guru, baik dari sisi daya beda, tingkat kesulitan, maupun efektivitas distraktornya. Di samping itu software tersebut juga dapat memberikan informasi tentang kemampuan seluruh siswa dan tingkat ketercapaian KKM. Software ini juga dirancang untuk mampu mengidentifikasi dan mengelompokkan siswa yang masuk dalam program remedial berdasarkan materi yang belum dikuasai sehingga akan mempermudah guru dalam pelaksanaan program remedial. 
Samahalnya dengan program-program lain AnBuso juga mempunyai beberapa kelemahan yang diantaranya yakni, software ini kurang familiar ditelinga para pendidik yang awam tentang teknologi, khususnya para pendidik yang sudah cukup umur (hampir Pensiun). Software ini juga banyak menampilkan berbagai fitur sehingga dapat mempersulit para penggunanya. Software Anbuso juga kurang praktis dan aplikatif, serta informasi yang diberikan sangat beragam sehingga mempersulit guru untuk menguasainya.

Kesimpulan
Pada umumnya guru dalam membuat alat evaluasi hanya mendasarkan pada materi yang telah diberikan, namun belum melakukan pengkajian secara mendalam terhadap performance tes yang dibuatnya.  Artinya guru tersebut kurang memperhatikan unsur-unsur validitas dan reliabilitas tes, daya beda butir tes, tingkat kesulitan butir tes, dan efektivitas distraktornya. Jika unsur-unsur di atas diperhatikan dalam pembuatan tes diharapkan dapat menghasilkan pengukuran yang objektif sehingga benar-benar menggambarkan tingkat kemampuan siswa dalam menguasai seluruh materi yang telah diberikan. Oleh karenanya dalam masa globalisasi dan moderen saat ini banyak memunculkan berbagai program yang memudahkan pendidik untuk membuat soal yang bermutu. Program-program yang membantu seorang pendidik diantaranya yakni, Program Anates, AnaJohn, dan Anbuso. Penciptaan Software tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian masyarakat tentang dunia pendidikan saat ini.
Banyak sekali keuntungan yang didapat oleh seorang pendidik diantaranya pendidik dapat mengetahui baik tidaknya soal yang dibuat oleh guru, baik dari sisi daya beda, tingkat kesulitan, maupun efektivitas distraktornya. Di sisi lain software diatas juga mempunya beberapa kelemahan salah satunya yakni, beberapa software cukup rumit untuk digunakan dan kurang praktis dan aplikatif, serta informasi yang diberikan sangat beragam sehingga mempersulit guru untuk menguasainya.


Kamis, 26 September 2013


Nama: Gian Tri widodo/12416244007


Penggabungan Dua Foto Menggunakan "Adobe Photoshop"





  1. Bukalah aplikasi Adobe Photoshop , sampai kemudian muncul gambar dibawah ini!


 2. Pilihlah obyek foto yang sudah anda tentukan, dengan cara sebagai berikut Klik file yang terletak di bagian sudut kiri atas dan pilihlah OPEN, atau bisa langsung tekan Ctrl+O pada keyboard anda! Samapai kemudian muncul gambar di bawah ini.
 3. Ketika foto anda sudah muncul, lakukanlah pemotongan bagian menurut keinginan anda, yakni dengan menggunakan Magnetic Lasso Tool, yang berada di sebelah kiri anda.
4. Ketika pemotongan foto sudah selesai, langkah berikutnya yakni, bukalah bagian baru, dengan cara klik file lalu pilih NEW, atau bisa langsung tekan Ctrl+N pada keyboard anda! Sampai muncul gambar di bawah ini.

5. Ketika bagian baru sudah siap, tariklah foto (yang sudah di potong) ke sebelah kanan anda dengan menggunakan Move Tool (V)
 6. Obyek telah bergeser, untuk merapikan obyek tersebut agar sempurna anda bisa gunakan Eraser Tool (E), yang berada di sebelah kiri anda.
 7. Setelah Obyek benar-benar rapi, pilihlah foto lain yang akan digabungkan dengan foto tersebut! Yakni dengan cara klik file kemudian pilih Open atau anda bisa langsung tekan Ctrl+O pada keyboard anda.
 8. Setelah Foto anda sudah berdamping dengan foto lain yang sudah anda pilih, langkah berikutnya yaitu tariklah foto anda ke foto/gambar yang sudah disiapkan sebelumnya, dengan menggunakan Move Tool (M) (Tentukan Lokasi Yang anda inginkan).
9. Setelah posisi foto sudah mantap, anda bisa membuat tulisan indah pada foto anda, anda dapat melakukanya dengan cara sebgai berikut: klik tanda “ T ” yang ada pada sebelah kiri anda, kemudian pilihlah jenis huruf, warna, dan ukuran yang anda inginkan , yang berada di sebelah atas obyek.

10. Bilamana anda akan menyimpan file tersebut berbentuk JPEG,yakni dengan cara klik file, save as,dan kemudian klik lah arah panah pada “Format” dan pilihlah JPEG. Dan kemudian tekan save (simpan sesuai keinginan anda).




Hasil penggabungan Dua foto dari langkah di atas



Senin, 23 September 2013

Pembuatan Disain Kaos sederhana menggunakan “Photoshop Cs3”

Nama : Gian Tri Wdodo /007/ P.IPS B 2012

Pembuatan Disain Kaos sederhana menggunakan “Photoshop Cs3”

  1.         Bukalah aplikasi Adobe Photoshop cs3, sampai kemudian muncul gambar dibawah ini!   

   
  
2. Klik file yang terletak di bagian sudut kiri atas dan pilihlah New, atau bisa langsung tekan Ctrl+N pada keyboard anda! Samapai kemudian muncul gambar di bawah ini.














3. Untuk memudahkan membuat sekema Kaos yang anda inginkan, buatlah Grid dengan cara klik View, kemudian pilih Show dan langsung tekan Grid!  Sampai muncul gambar yang terlampir di bawah ini.




   








     4. Sebelum membuat disain kaos yang di inginkan, alangkah baiknya memilih warna terlebih dahulu sesuai selera anda.  Dengan cara klik color yang berada di sebelah atas obyek.


5. Setelah pemilihan warna selesai, Pembuatan sekema kaos bisa di muiai, yakni dengan cara “klik pen toll” yang berada di sebelah kiri anda.

6.       Untuk menggunakan Pen Toll ini, buatlah garis lurus kecil, seperti gambar di bawah ini!



7.       Setelah garis lurus terbuat, sambungkanlah antar titik sehingga membuat disain kaos yang anda inginkan. Sama halnya dengan proses yang ada pada gambar di bawah ini.


8.       Untuk membuat tulisan indah pada disan kaos anda, anda dapat melakukanya dengan cara sebgai berikut: klik tanda “ T ” yang ada pada sebelah kiri anda, kemudian pilihlah jenis huruf, warna, dan ukuran yang anda inginkan , yang berada di sebelah atas obyek.
                                                                   
                                                                 

9.     Setelah usai memilih jenis, warna dan ukuran huruf, maka anda tinggal memposisikan sesuai keinginan anda. Misalnya pada gambar di bawah ini.



 10.       Untuk menambah pernak-pernik indah lainya, anda juga dapat menggunakan rectangle tool, rounded rectangle toll, ellipse toll, polygon tool, line toll, dan custom shape toll (bisa diisi dengan tulisan) yang terletak di kiri anda, tepatnya di bawah direct/path selection tool.


                                    a. Dsain Kaos Tahap pertama
                                   
                                       b. Dsain kaos tahap ke dua


c. dsain kaos tahap ke tiga


11.       Setelah sudah puas dengan disain kaos yang anda buat, simpanlah disain gambar anda dengan cara “klik file dan kemudian pilih save as! Dan tentukan lokasi penyimpanan sesuai keinginan anda!


12.       Bilamana anda akan menyimpan file tersebut berbentuk JPEG,yakni dengan cara  klik file, save as,dan kemudian klik lah arah panah pada “Format” dan pilihlah JPEG. Dan kemudian tekan save (simpan sesuai keinginan anda).




HASIL DISAIN KAOS

Jumat, 20 September 2013

islam




KEBUDAYAAN ISLAM

1.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa: “ budaya “ adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang “ kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat
Untuk memudahkan pembahasan, Ernst Cassirer membaginya menjadi lima aspek : 1. Kehidupan Spritual 2. Bahasa dan Kesustraan 3. Kesenian 4. Sejarah 5. Ilmu pengetahuan
.Hubungan Islam dan Budaya
Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk berbudaya merupakan dinamik ilahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya sadar insani yang berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak lain daripada proses realisasidiri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker, dalam bukunya “Filsafat Kebudayaan” menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan budaya, karena menurutnya, bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohaninya pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah satu unsur kebudayaan.
Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firman Allah Qs As Sajdah 7-9 : “ ( Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menciptakan keturunannya dari saripati air yan hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam ( tubuh )-nya roh ( ciptaan)-Nya”
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk “ berbudaya “. Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama.

2.    KONSEP KEBUDAYAAN DALAM ISLAM
Nabi Muhammad S.A.W merupakan teladan yang baik sekali dalam melaksanakan kebudayaan seperti dilukiskan Qur'an itu, bahwa bagaimana rasa persaudaraannya terhadap seluruh umat manusia dengan cara yang sangat tinggi dan sungguh-sungguh itu dilaksanakan. Saudara-saudaranya di Mekah semua sama dengan dia sendiri dalam menanggung duka dan sengsara. Bahkan dia sendiri yang lebih banyak menanggungnya. Sesudah hijrah ke Medinah, dipersaudarakannya orang-orang Muhajirin dengan Anshar demikian rupa, sehingga mereka berada dalam status saudara sedarah. Persaudaraan sesama orang-orang beriman secara umum itu adalah persaudaraan kasih-sayang untuk membangun suatu sendi kebudayaan yang masih muda waktu itu. Yang memperkuat persaudaraan ini ialah keimanan yang sungguh-sungguh kepada Allah dengan demikian kuatnya sehingga dibawanya Muhammad kedalam komunikasi dengan Tuhan, Zat Yang Maha Agung.

3.    PRINSIP-PRINSIP KEBUDAYAAN ISLAM

Islam, datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan yang baik dan seimbang. Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat manusia ini jauh dan terhindar dari hal-hal yang yang tidak bermanfaat dan membawa madlarat di dalam kehidupannya, sehingga Islam perlu meluruskan dan membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat menuju kebudayaan yang beradab dan berkemajuan serta mempertinggi derajat kemanusiaan.
Prinsip semacam ini, sebenarnya telah menjiwai isi Undang-undang Dasar Negara Indonesia, pasal 32, walaupun secara praktik dan perinciannya terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok. Dalam penjelasan UUD pasal 32, disebutkan : “ Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Idonesia “.
Dari situ, Islam telah membagi budaya menjadi tiga macam :
Pertama : Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam.
seperti ; kadar besar kecilnya mahar dalam pernikahan, di dalam masyarakat Aceh,
umpamanya, keluarga wanita biasanya, menentukan jumlah mas kawin sekitar 50-100 gram emas.
Kedua : Kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan Islam ,
Contoh yang paling jelas, adalah tradisi Jahiliyah yang melakukan ibadah haji dengan cara-cara yang bertentangan dengan ajaran Islam , seperti lafadh “ talbiyah “ yang sarat dengan kesyirikan, thowaf di Ka’bah dengan telanjang.
Ketiga : Kebudayaan yang bertentangan dengan Islam.
Seperti, budaya “ ngaben “ yang dilakukan oleh masyarakat Bali.

4.    SEJARAH INTELEKTUAL ISLAM

Diskusi sains dan Islam ada baiknya dimulai dari satu peristiwa monumental yang menandai lahirnya sains modern, yakni Revolusi Ilmiah pada abad ke 17 di Eropa Barat yang menjadi “cikal bakal” munculnya sains moderns sebagai sistem pengetahuan “universal.” Dalam historiografi sains, salah satu pertanyaan besar yang selalu menjadi daya tarik adalah: Mengapa Revolusi Ilmiah tersebut tidak terjadi di peradaban Islam yang mengalami masa kejayaan berabad-abad sebelum bangsa Eropa membangun sistem pengetahuan mereka?
Sekarang mari kita menengok ke sejarah yang lebih awal tentang peradaban Islam dan sistem pengetahuan yang dibangunnya. Catatan A.I. Sabra dapat kita jadikan salah satu pegangan untuk melihat kontribusi peradaban Islam dalam sains. Dalam pengamatannya, peradaban Islam memang mengimpor tradisi intelektual dari peradaban Yunani Klasik. Tetapi proses ini tidak dilakukan begitu saja secara pasif, melainkan dilakukan melalui proses appropriation atau penyesuaian dengan nilai-nilai Islam. Dengan demikian peradaban Islam mampu mengambil, mengolah, dan memproduksi suatu sistem pengetahuan yang baru, unik, dan terpadu yang tidak tidak pernah ada sebelumnya. Ada dua hal yang dicatat Sabra sebagai kontribusi signifikan peradaban Islam dalam sains. Pertama adalah dalam tingkat pemikiran ilmiah yang diilhami oleh kebutuhan dalam sistem kepercayaan Islam. Penentuan arah kiblat secara akurat adalah salah satu hasil dari konjungsi ini. Kedua dalam tingkat institusionalisasi sains. Sabra merujuk pada empat institusi penting bagi perkembamgan sains yang pertama kali muncul dalam peradaban Islam, yaitu rumah sakit, perpustakaan umum, sekolah tinggi, dan observatorium astronomi. Semua kemajuan yang dicapai ini dimungkinkan oleh dukungan dari penguasa pada waktu itu dalam bentuk pendanaan dan penghargaan terhadap tradisi ilmiah.
Lalu mengapa sains dalam peradaban Islam tidak berhasil mempertahankan kontinyuitasnya, gagal mencapai titik Revolusi Ilmiah, dan justru mengalami penurunan? Salah satu tesis yang menarik datang dari Aydin Sadili. Seperti dijelaskan di atas bahwa
keunikan sains dalam Islam adalah masuknya unsur agama dalam sistem pengetahuan. Tetapi, menurut Sadili, disini jugalah penyebab kegagalan peradaban Islam mencapai Revolusi Ilmiah. Dalam asumsi Sadili, tradisi intelektual Yunani Klasik yang diwarisi oleh peradaban Islam baru dapat menghasilkan kemajuan ilmiah jika terjadi proses rekonsiliasi dengan kekuatan agama. Rekonsiliasi antara sains dan agama tersebut terjadi di peradaban Eropa, tetapi tidak terjadi di peradaban Islam.


5.    MASJID SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM

Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Proses menuju ke arah pemberdayaan umat dimulai dengan pendidikan dan pemberian pelatihan-pelatihan. Masjid seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlangsungnya proses pemberdayaan tersebut, bahkan sebagai pusat pembelajaran umat, baik dalam bentuk pengajian, pengkajian, seminar dan diskusi maupun pelatihan-pelatihan keterampilan, dengan peserta minimal jamaah disekitarnya.
Pusat Perekonomian Umat
Soko guru perekonomian Indonesia katanya koperasi, namun pada kenyataannya justru koperasi menjadi barang yang tidak laku. tidak ada salahnya bila masjid mengambil alih peran sebagai koperasi yang membawa dampak positif bagi umat di lingkungannya. Bila konsep koperasi digabungkan dengan konsep perdagangan ala pusat-pusat pembelanjaan yang diminati karena terjangkaunya harga barang, dan dikelola secara professional oleh dewan pengurus maka masjid akan dapat memakmurkan jamaahnya. Sehingga akhirnya jamaahnya pun akan memakmurkan masjidnya.
Pusat Penjaringan Potensi Umat
Masjid dengan jamaah yang selalu hadir HANYA sekedar untuk menggugurkan kewajibannya terhadap Tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan orang jumlahnya. Masjid dengan jamaah yang selalu hadir sekedar untuk menggugurkan kewajibannya terhadap Tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan orang jumlahnya. Dari berbagai macam usia, beraneka profesi dan tingkat (strata) baik ekonomi maupun intelektual, bahkan sebagai tempat berlangsungnya akulturasi budaya secara santun.
Pusat Ke-Pustakaan
Perintah pertama Tuhan kepada Nabi terakhir adalah "Membaca", dan sudah sepatutnya
kaum muslim gemar membaca dalam pengertian konseptual maupun kontekstual. Maka dengan sendirinya hampir menjadi kemutlakkan bila masjid memiliki perpustakaan sendiri.

6.    KESIMPULAN

Untuk membangkitkan kembali peradaban sangat tergantung pada keberhasilan dalam bidang sains melalui prestasi institusional dan epistemologis menuju pada proses dekonstruksi epistemologi sains moderen yang memungkinkan nilai-nilai Islam terserap secara seimbang ke dalam sistem pengetahuan yang dibangun tanpa harus menjadikan sains sebagai alat legitimasi agama dan sebaliknya. Ini sejalan dengan gagasan islamisasi pengetahuan yang pernah dilontarkan oleh Ismail Raji Al-faruqi.
 Mengapa masyarakat Islam perlu melakukan reformasi sains moderen? Bukankah sains moderen telah begitu banyak memberikan manfaat bagi manusia? Pernyataan ini mungkin benar jika kita melihat tanpa sikap kritis bagaimana sains moderen membuat kehidupan (sekelompok) manusia menjadi lebih sejahtera. Argumen yang masuk akal datang dari Sal Restivo yang mengungkap bagaimana sains moderen adalah sebuah masalah sosial karena lahir dari sistem masyarakat moderen yang cacat. Secara historispun kita bisa memahami bagaimana sains moderen lahir sebagai mesin eksploitasi sistem kapitalisme. Paul Feyerabend bahkan mengkritik sains moderen sebagai ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi, kualitas hidup manusia, dan bahkan kelangsungan hidup bumi beserta isinya. Dalam kondisisi seperti ini, Islam semestinya dapat menjadi suatu alternatif dalam mengembangkan sains ke arah yang lebih bijak
.Insya Allah